
BOLMONG– Rupanya lonjakan penduduk di tiap wilayah sangat berkaitan dengan berimbasnya ketahanan pangan.
Buktinya, di Kabupaten Bolmong, sudah banyak lahan pertanian yang berganti menjadi rumah warga, industri dan perkantoran.
Bukan tidak mungkin daerah yang dikenal lumbung beras ini, produksi pertanian akan merosot terhadap lajunya pertumbuhan penduduk.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bolmong, Bolmong, terus menggalakan program di masyarakat untuk ber-KB. “Makanya progam keluarga sejahtera, ikut KB solusinya, dua anak cukup terus kami galakan melalui tiap-tiap UPTD di tiap wilayah,” ujar Kepala DPPKB Bolmong, drg Rudiawan.
Ia menambahkan, untuk saat ini bagi masyarakat yang ingin ber-KB tida dipungut biaya sepeser pun. “Malahan masyarakat ingin ber-KB kami siapkan fasilitas transportasinya. Karena kami mempunyai mobil pelayanan keliling akseptor. Sehingga masyarakat tidak perlu repot lagi. Apa lagi pemasangan alat KB itu gratis,” katanya.
Menurutnya, penurunan pertumbuhan penduduk bila disertai dengan penurunan konsumsi per kapita, kebutuhan pangan dapat terpenuhi. “Sehingga, upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan perlu dilakukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk, meningkatkan pendapatan per kapita dan melakukan diversifikasi pangan,” katanya. (ahr)