KOTAMOBAGU-Menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah terus mengalakan program Keluarga Berencana (KB).
Salah satu KB yang dianjurkan adalah vasektomi untuk laki-laki. Vasektomi adalah kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Lelaki yang melakukan vasektomi secara permanen tidak bisa menghamili perempuan yang berhubungan dengannya.
Namun, program KB jenis ini masih kurang peminatnya di Kotamobagu.
Bahkan sepanjang tahun 2019 ini, belum satu orang pun akseptor atau peserta KB vasektomi di Kotamobagu. Itu berdasarkan data di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kotamobagu.
“Sosialisasi terus kita lakukan untuk mengajak akseptor. Kita beri edukasi bahwa dengan melakukan vasektomi pria masih terus memproduksi sel benih dari buah zakar. Hanya saja karena salurannya diputus tidak bisa keluar bersama ejakulasi,” kata Kepala DPPKB Kotamobagu, Aljufri Ngandu, Rabu (20/3/2019).
Sel-sel benih akan diserap lagi oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi juga tidak mempengaruhi hormon testosteron.
“Ini melibatkan pemotongan dan mengikat mati saluran sperma. Namun karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen, maka pria yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan tidak akan berubah pikiran,” katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Distribusi dan Pelayanan KB, Glenny Ratu menambahkan, untuk sosialisasi ada relawan yang sudah pernah divasektomi yang ikut serta.
“Relawan menyampaikan informasi mengenai vasektomi. Soal manfaat dan sebagainya,” kata Ratu. (tr2/vdm)