KOTAMOBAGU– Tanaman cabe keriting rupanya cukup menjanjikan untuk petani di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur.
Saat ini, sejumlah kelompok tani di desa tersebut sedang menikmati hasilnya.
Salah satu adalah kelompok tani yang diketuai oleh Fey Kawulusan. Baru-baru ini mereka memanen cabe keriting mencapai 1,8 ton.
“Kita sudah melakukan panen sebanyak sembilan kali. Ada 2.200 pohon cabe keriting yang kita taham. Buah cabe yang dihasilkan setiap kali dipanen sebanyak 1,8 ton,” ungkap Fey, Selasa (24/7/2018).
Hasil panen tersebut, kata dia, dipasarkan melalui kerjasama dengan salah satu produsen makanan.
“Untuk pemasaran, kita bekerjasama dengan Carefour dengan harga Rp45 ribu per kilogram. Cukup untuk kebutuhan ekonomi anggota kelompok,” katanya.
Meski begitu, lanjut Fey, rata-rata kelompok tani di desanya masih membutuhkan bantuan peralatan dari Pemerintah Kotamobagu untuk lebih meningkatkan lagi produksi.
“Yang paling utama, Pemkot harus punya laboratorium pertanian yang bisa digunakan oleh kelompok tani. Mulai dari pembibitan sampai pada penanggulangan hama. Agar, hasil panen juga bisa lebih baik,” ungkapnya.
“Kalau betul-betul dikembangkan, cabe keriting punya prospek bagus. Bisa sejahterakan petani,” ucapnya.
Saat ini, kata Fey, pihaknya sedang melakukan pembibitan bibit cabe keriting yang baru. Agar, setelah masa panen selesai, bisa dilanjutkan dengan hasil panen yang baru.
“Saat ini, kita sedang melakukan penumbuhan 5.000 pohon bibit baru, untuk hasil panen selajutnya,” pungkasnya. (ger)