BOLMONG– Kegagalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) memperbaiki opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam kurun waktu dua tahun terakhir, menjadi pukulan telak bagi Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, dan Sekda Tahlis Gallang.
Bagaimana tidak, pengelolaan keuangan dan aset daerah kini menjadi satu-satunya masalah besar yang belum bisa ditangani secara signifikan oleh pemerintahan saat ini. Akibatnya, BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara tidak memberikan pendapat atau disclaimer atas Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah (LKPD) Bolmong tahun 2018.
Baca Juga: Bolmong Disclaimer, Yasti Minta ASN Tak Patah Semangat karena Penyebabnya Adalah…
Pemkab Bolmong tak larut dalam kegagalan itu. Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow meminta seluruh ASN tetap semangat dan meningkatkan kinerjanya.
Sekda Tahlis Gallang menyatakan juga demikian. Namun Tahlis mengaku untuk mengebut perbaikan yang menjadi catatan BPK tersebut, dia mengusulkan kepada bupati untuk melakukan regenerasi pejabat yang mengelola keuangan.
Tahlis menyebut kelemahan Sumber Daya Manusia (SDM) turut andil atas kegagalan Pemkab Bolmong ke luar dari bayang-bayang disclaimer.
“Kita masih kekurangan jumlah dan kualitas personil yang paham tata keuangan. Pejabat muda yang punya potensi, profesional, seerta punya semangat akan kita promosikan,” kata Tahlis, Selasa (28/5/2019).
Nama-nama pejabat yang akan dipromosi, kata Tahlis, sudah dikantonginya dan siap diusulkan kepada bupati.
“Setelah Idul Fitri kita lakukan penyegaran pejabat,”pungkasnya. (len)