KOTAMOBAGU– Krisis air bersih menimpa warga Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara. Ini terjadi sejak kemarau melanda Kotamobagu dua pekan terakhir.
Sumur warga kering. Kondisi ini diperparah lagi dengan Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM) milik Pemkot Kotamobagu yang ada di kelurahan tersebut tidak berfungsi.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambilnya di mata air yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk.
Sudi Manangin, salah satu warga Upai mengatakan, warga yang terdampak atau alami krisis air bersih berada di Upai jurusan Desa Sia’. Jumlah penduduk di sini sekira 200 kepala keluarga.
“Kami berharap ada solusi dari pemerintah. Apalagi saat ini sudah ada dana kelurahan, kalau bisa digunakan untuk pengadaan air bersih,” ucap Sudi, Selasa (13/8/2019), di Upai.
Dade Putong, warga lainnya yang mengeluhkan krisis air yang terjadi di kelurahannya. Untuk memasak, minum dan mandi, dia terpaksa membeli air isi ulang di depot.
“Kalau cuci baju, terpaksa laundry. Bagaimana lagi,” kata lelaki yang berprofesi sebagai jurnalis ini.
Menurut dia, ada tempat penampungan air yang dibangun beberapa tahun lalu oleh pemerintah tapi sampai sekarang tidak difungsikan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kotamobagu Sopian Hatam mengatakan, dinasnya segera memfungsikan penampungan air yang dibangun di Upai.
“2019 ini juga ada pengadaan pompa pengisap air dari penampung air yang di Jalan Eleba. Itu akan disalurkan ke penampungan air yang ada diperbatasan Desa Sia dan Kelurahan Upai,” katanya.(mg1/bto)