KOTAMOBAGU– Pandemi covid-19 merubah banyak sekali kebiasaan dan aktivitas di SMP Negeri 4 Kotamobagu.
Biasanya, pagi pukul 06.30 Wita, sekolah yang terletak di Jalan Ahmad Yani ini sudah ramai. Jam begitu biasanya apel masuk kelas seluruh siswa dan guru.
Tetapi Senin (19/10/2020) pagi, aktivitas di sekolah ini tampak lengang.
Barulah sekira pukul 07.00 Wita, guru-guru berkumpul. Mereka semua lengkap menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk halaman sekolah.
Rupanya setiap pagi, jam begitu, para guru ini harus mengikuti apel pagi di sekolah. Semua guru. Baik yang statusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Tenaga Harian Lepas (THL).
Kepala SMP Negeri 4 Kotamobagu Erni Mokoginta mengatakan, setelah apel pagi, semua guru di sekolahnya langsung bekerja. Apalagi sekarang ini sedang jadwal ujian tengah semester.
“Setelah apel, beberapa guru langsung ke rumah siswa menjemput hasil ujian yang dikerjakan siswa. Soal ujian sudah diantar minggu lalu. Ada juga yang daring atau online,” ucap Erni.
Sejak pandemi Covid-19, sistem belajar mengajar di SMP Negeri 4 Kotamobagu dilakukan secara daring dan luring.
“Tetapi luring baru dua minggu ini diizinkan lagi oleh dinas pendidikan karena kasus positif Covid-19 di Kotamobagu masih terus terjadi. Saat luring belum diizinkan, kendala guru-guru di sini adalah siswa yang tidak memegang smartphone atau yang kesulitan jaringan,” ungkapnya.
Protokol pencegahan dan penanganan Covid-19, lanjut Erni, wajib untuk diterapkan semua guru di sekolahnya.
“Baik di sekolah atau saat melakukan luring. Semua wajib menggunakan masker, membawa handsanitizer masing-masing, dan menjaga jarak,” katanya.
Jumlah siswa di sekolah sebanyak 965 orang. Sedangkan guru berjumlah 48 orang dan pegawai tata usaha 4 orang. Dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah bisa normal lagi. (bto)