KOTAMOBAGU – Penjualan Saraba atau minuman khas tradisional yang kaya bahan rempah, di wilayah Kotamobagu, mendadak laris.
Ini berlangsung empat hari terakhir sejak informasi ada warga Sulawesi Utara terkena virus Korona.
Seperti diungkap Selfi Polontalo, penjual Saraba di Kompleks Masjid Agung Baitul Makmur.
Dia tak menduga saraba yang dijual cepat habis bahkan masih banyak pembeli yang datang namun tidak terlayani.
“Kalau jualan sebelumnya, kami sampai jam 3 dini hari. Adakalanya tidak habis terjual,” ungkap Selfi.
Selfi menambahkan, sejak Kamis 12 Maret 2020, pada jam 9 hingga jam 10 malam, saraba yang dijualnya habis.
“Empat hari terakhir sampai 600 gelas terjual setiap malamnya,” kata Selfi.
Bahkan, dirinya harus dua kali membuat saraba untuk dijual kembali setelah persediaan awal habis.
“Kalau sudah habis, sekitar jam 10 malam kami membuat kembali saraba. Kemudian jam 11 malam sudah dijual lagi. Itu juga cepat habis,” ujarnya.
Bahkan, kata Selfi, banyak pembeli yang datang rela menunggu agar dapat kebagian saraba meski sudah larut malam.
Untuk harga jual saraba di kompleks Masjid Agung Baitul Makmur Kotamobagu, bervariasi. Rp15.000 saraba pakai telur burung puyu, Rp7.000 saraba biasa dan Rp8.000 ukuran gelas besar tapi tidak pakai telur burung puyu.
Sementara, Santi, penjual saraba di Kelurahan Mogolaing, juga mengalami hal yang sama. Jualanya cepat habis.
“Jam 10 tadi sudah habis pak. Sekitar 100 liter persediaan, semuanya terjual,” ungkapnya.
Di tempatnya, harga saraba biasa Rp6.000, saraba telur puyu Rp8.000, saraba telur ayam dan madu Rp10.000.
Namun, dia juga mengeluhkan kenaikan jahe merah. Biasanya harga jual Rp25.000 sampai Rp30.000 per kilogram.
“Saat ini harga jahe merah sudah mencapai Rp50.000 per kilogram,” keluhnya.
Sementara itu, Titon, penjual saraba di Kelurahan Matali, tak menyangka jualanya cepat habis. Meski dirinya telah 5 tahun berjualan, malam ini dia mengaku kaget karena saraba yang dia jual laku keras dan habis pada jam 10 malam tadi.
“Saya sudah lima tahun jualan, malam ini baru jam 10 sudah habis. Saya sendiri kaget juga,” kata Titon.
Menurut Titon, setiap malam stok saraba yang dia jual sebanyak 180 gelas, dengan harga Rp7.000 per gelasnya.
Seperti diketahui, minuman saraba dapat menghangatkan tubuh setelah diminum. Apalagi, salah satu bahan utamanya adalah jahe merah yang diyakini bisa menangkal virus Korona. (ahr)