KOTAMOBAGU– Budidaya ikan Nila dan Mas dengan memanfaatkan Teknologi Bioflok sekarang ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Tabang, Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Teknologi mutakhir bioflok dipilih karena kelebihannya, seperti adaptif terhadap perubahan iklim, menghemat biaya operasional dari efisiensi pakan, lebih hemat penggunaan air sehingga lebih ramah lingkungan.
“Saat ini ada delapan bak kolam ikan yang sudah disiapkan. Untuk setiap bak kolam akan diisi 4.000 ribu ekor ikan,” ujar Kepala Desa Tabang, Fritz Junius Dilapanga, Rabu (28/8/2019).
Ditambahkan Junius yang juga mantan Wartawan Senior di BMR, program budidaya ikan Nila dan Mas ini, merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Untuk pengembangannya akan diintervensi dengan sumber penerimaan di desa,” katanya.
Menurutnya, diperkirakan total pendapatan dari delapan bak kolam Ikan Nila dan Mas, bisa mencapai Rp 24 juta untuk setiap satu kali panen dalam waktu 4 bulan.
“Semoga budidaya Ikan Nila dan Mas ini sukses dan mampu mendongkrak produksi ikan di Kotamobagu,” tandasnya. (zha)