KOTAMOBAGU– Krisis air bersih melanda sebagian warga Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, selama kemarau, rupanya menjadi beban pikiran salah satu pemuda kelurahan itu, Dade Putong.
Dia tak tinggal diam. Dengan daya dan upaya yang dia punya, sosok murah senyum ini terus menerus berpikir bagaimana warga di desanya bisa bebas dari krisis air bersih.
Hampir saban hari krisis air bersih di kelurahannya memnghiasi pemberitaan di media massa nasional, regional, dan lokal.
Tujuannya satu, agar masalah itu menjadi perhatian pemerintah. Apalagi dengan statusnya sekarang sebagai salah satu wartawan media nasional, KORAN SINDO, bukan hal sulit baginya menjadikan derita warga kampungnya sebagai sumber berita supaya menjadi perhatian.
Perjuangannya pun membuahkan hasil. Jumat (30//2019), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotamobagu menurunkan tim teknis perencanaan melakukan survei mata air bersih di Upai untuk pembangunan bak dan jaringan air bersih.
Dade, ikut mengawal langsung datangnya tim itu. Dia turut serta mengajak sejumlah tokoh dan masyarakat Upai.
Dari informasi diperoleh, Pemkot Kotamobagu melalui Dinas PUPR akan merealisasikan pembangunan bak dan jaringan air bersih di Upai 2020 mendatang.
Dengan demikian, musim kemarau tahun 2020 mendatang, dipastikan warga Upai yang dilanda krisis air bersih akan terbebas.
Dan sosok di balik itu adalah seorang pemuda bernama lengkap Dade Putong.
Pengusaha ayam petelur dan ayam daging, sekaligus hobi musik dan traveling ini, menyebut apa yang dia perjuangkan adalah kepentingan hajat hidup orang banyak.
“Mewakili warga Upai, saya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Kotamobagu yang sudah merespon keluh kami,” ucapnya dengan nada merendah ketika banyak pihak memuji dirinya.
Sementara itu sejumlah warga Upai menyebut sebagai pahlawan air bersih di kelurahan mereka.
“Dia pahlawan air bersih di Upai. Kalau tidak perjuangannya, bisa saja pemerintah tidak perhatikan kesusahan kami selama ini,” ungkap sejumlah warga. (zha)