JAKARTA – Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 3.000 pada perdagangan hari ini, Sabtu (26/9) menjadi Rp 1.006.000 per gram dari posisi kemarin di Rp 1.009.000 per gram. Harga emas terus menunjukkan tren penurunan, setelah turun Rp 7.000 ke posisi Rp 1.030.000 per gram beberapa waktu lalu.
Dikutip laman logammulia.com, emas dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga harga jual kembali emas Antam atau buyback hari ini juga turun Rp3.000 menjadi Rp894.000 per gram.
Menyikapi hal itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama menyimpan logam mulia. Sebab, dia memprediksi harga emas akan terus mengalami penurunan setelah sempat mencapai level tertinggi, baik di tingkat global maupun nasional.
“Karena ada harapan akan di bawah Rp 1 juta (per gram). Tren ke depan harga emas justru cenderung turun. Jadi, jangan menyimpan emas terlalu lama baiknya,” tukasnya Ibrahim saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (26/9).
Ibrahim menjelaskan tren penurunan harga emas ini dipicu oleh optimisme pasar terhadap kemajuan pengembangan vaksin anti Corona. Sehingga instrumen investasi saham dan obligasi kembali dilirik pasar.
“Anjloknya harga emas atau logam mulia ini karena masalah kemajuan vaksin anti Corona di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya vaksin orang akan lebih ke arah saham dan obligasi lagi.
Kemudian, anjloknya harga emas juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dollar. “Hal ini dipengaruhi optimisme Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atas kebijakannya menurunkan suku bunga hingga 2023 ketika pasar tenaga kerja mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi berada di jalur untuk melebihi target inflasi 2 persen,” imbuh dia.
Maka dari itu, ke depan harga emas diproyeksi bakal lebih diwarnai tren penurunan. Seperti bulan September ini emas berpeluang turun ke angka USD 1.919 per ounce, kemudian merosot ke USD 1.860 hingga USD 1.794 di kuartal IV.
“Peluang harga emas internasional terjun bebas ke USD 1.919, USD 1.860 dan USD 1.794 sangat besar sekali. Angka tersebut sesuai dengan data teknikal (W1) di metatrader. Itu sudah banyak dipresiksi,” tutupnya.(*)
merdeka