KOTAMOBAGU, Kroniktotabuan.com -Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemndikbud dan Ristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan bertajuk Diskusi Kelompok Terpumpun Study Pelestarian Nilai Budaya dan Analisis Ekosistem Kabela, di aula kantor Desa Tabang, Selasa (5/3/2024).
Hadir pada diskusi tersebut sejumlah pegiat Budaya, Adat, perwakilan SKPD terkait, dan mahasiswa. Kegiatan ini dibuka Sangadi Tabang, Junius Dilapanga.
“Barangkali karena Desa Tabang adalah salah satu desa tertua di Bolaang Mongondow Raya sehinga aula kantor Desa Tabang sering jadi tempat pelaksanaan diskusi, seminar tentang adat dan budaya,” kata Junius dalam pidatonya.
Diskusi budaya yang fokus pada “maha karya” Kabela ini berlangsung menarik. Para peserta diskusi aktif mengulik tentang keberlanjutan karya wadah berbentuk kotak segi empat memanjang, dilapisi dengan aksesori manik-manik ini.
Menurut pengrajin Kabela, tantangan ke depan kerajinan khas Kabela ini adalah bahan baku. Sebagian bahan mudah didapat di daerah Bolaang Mongondow Raya. Namun bahan dasar lainnya yaitu manik-manik yang terbuat dari bahan plastik, harus dipesan khusus di luar daerah.
Mengenai ketersediaan bahan baku Kabela ini, pegiat budaya, Murdiono Mokoginta, SPd, MHum, mendorong pemerintah daerah untuk menstimulan ekonomi kreatif di masyarakat yang fokus pada daur ulang plastik. (adve)