KOTAMOBAGU – SMK Negeri 1 Kotamobagu telah membentuk Tim khusus (Timsus) sejak April 2020, untuk menangani model aktifitas pembelajaran dalam rangka terus melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Timsus, Guntur Malensang, yang juga Wakil kapala sekolah urusan kurikulum, melalui Koordinator pembelajaran daring dan luring, Arpan Parutang, mengatakan, tim ini memetakan model belajar berdasarkan kemampuan peserta didik untuk mengakses Internet.
“Model KBM kami bagi menjadi dua, yaitu model luring atau luar jaringan, untuk peserta didik yang tidak dapat mengakses internet, serta model daring atau dalam jaringan untuk peserta didik yang dapat mengakses internet,” jelas Arpan, Senin (11/5/2020).
Pihak sekolah juga telah menyiapkan 680 Tablet merk Evercross dan 200 Tablet merek Vava, pengadaan Dana Bos Afirmatif dari APBN tahun 2019, yang sudah terinstal aplikasi moBALAJAR yang dibuat SMK N 1 Kotamobagu. Pada aplikasi ini terdapat video dan kuis untuk menunjang pembelajaran siswa.
“Peserta didik yang tidak dapat mengakses internet, kami menyediakan tablet yang telah terinstal aplikasi moBalajar buatan SMKN 1 Kotamobagu. Pada plikasi ini terdapat video-video pembelajaran dan kuis-kuis untuk uji kemampuan peserta didik,” jelas Arpan.
Dalam pembelajaran Daring, pihak SMK N 1 Kotamobagu juga sudah menyiapkan paket data internet melalui semua Penyedia jasa internet (PJI) atau Internet service provider (ISP)
“Untuk model aktifitas KBM daring, pihak sekolah menyediakan bantuan pengadaan paket data internet yang didistribusikan kepada peserta didik melalui wali kelas masing-masing,” ujarnya.
Dia menambahkan, sejak kegiatan pembelajaran dari rumah dilaksanakan 16 Maret 2020 lalu, tercatat sudah 85 persen peserta didik terlibat dalam aktivitas ini. Sedangkan yang menggunakan aktifitas KBM model luring sebanyak 15 persen.
“Peserta didik yang tinggal Kotamobagu, hampir semuanya menggunakan fasilitas daring saat KBM. Hanya sekitar 15 persen yang menggunakan fasilitas luring, karena ketiadaan gadget. Peserta didik diluar Kota Kotamobagu, semuanya menggunakan fasilitas luring, karena selain ketiadaan gadget juga ketiadaan jaringan internet di tempat mereka,” bebernya.
Kepala SMK N 1 Kotamobagu, Sartika Paputungan menambahkan, untuk efektifnya dua model KBM ini, telah dibuat aplikasi pembelajaran berbasis OS Android, yang dinamakan moBALAJAR. Isi pembelajaran pada aplikasi ini disiapkan guru-guru.
Demikian juga dengan soal latihan untuk mempertajam daya serap pelajaran bagi peserta didik.
“Aplikasi ini dipasang pada tablet yang dipinjamkan oleh pihak sekolah kepada peserta didik, selama masa pembelajaran dari rumah berlangsung. Untuk memproduksi video pembelajaran, tim pembelajaran daring dan luring telah memberikan pelatihan pembuatan video pembelajaran kepada guru-guru SMKN 1 Kotamobagu dan Alhamdulillah hampir semua guru telah mempu melaksanakannya,” kata Sartika.
Lanjutnya, peserta didik yang mengikuti KBM model daring, rata-rata tidak mengalami kendala. Selain dapat mengakses video pembelajaran melalui akun youtube dari guru yang bersangkutan dan aplikasi moBALAJAR, mereka juga dengan mudah dapat memanfaatkan fasilitas media sosial untuk berinteraksi dengan guru-guru.
Selain itu kata Sartika, arus informasi sekolah juga dapat mereka akses di www.smkn1kotamobagu.sch.id (website resmi SMKN 1 Kotamobagu).
“Mungkin hanya masalah paket data saja yang membengkak, tapi pihak sekolah telah berusaha untuk membantu para siswa dengan memberikan bantuan paket fata internet,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, program pembelajaran model daring dan luring ini akan terus dievalusi.
“Kami telah menyediakan survei yang dapat diakses di website sekolah, sebagai data masukan untuk pelaksanaan evaluasi model KBM. Tapi apapun itu, dengan adanya pandemiCovid-19 ini, para guru memang dituntut harus kreatif membuat media belajar dan proses KBM, kami akan tetap melangsungkan proses kegiatan belajar mengajar,” tandasnya. (ahr)