JAKARTA-Kegiatan Cerita Sinema Workshop persembahan Samsung Galaxy Movie Studio 2020 (GMS 2020) berkolaborasi dengan Festival Film Indonesia (FFI) sudah pertemuan terakhir.
Pertemuan ini dimentori sutradara kawakan tanah air, Ernest Prakasa, yang menjelaskan salah satu tahap terpenting setelah produksi film, yakni tahap promosi yang dimulai dari tahap pra-produksi hingga pascaproduksi.
Menurut Ernest, baik film komersil maupun independent (indie) memiliki tantangannya masing-masing pada tahap promosi, namun pada dasarnya konsepnya serupa.
“Mempromosikan film harus tahu membedakan marketing vs sales. Bagaimana membuat calon penonton berminat dulu baru mengubah minat tadi menjadi aksi nyata. Jadi untuk membangun image dan menciptakan awareness pada fase promosi, kalau kita mikirnya jauh, udah paham elemen apa yang mau ditonjolin sebagai unique selling point bahkan sejak proses produksinya.”
“S Pen pada Galaxy Note20 series sudah sangat nyaman digunakan untuk mempersiapkan perencanaan materi promosi sedari awal, juga untuk ilustrasi dan corat-coret seperti di atas kertas,” jelas Ernest
Ernest turut menambahkan fitur yang menjadi favoritnya di Galaxy Note20 Series saat merekam video.
“Kita bisa switch kamera di tengah-tengah proses merekam. Jadi, kita bisa ganti lensa depan ke belakang secara seamless dengan kualitas yang maksimal. Fitur ini bisa digunakan untuk merekam apapun di area shooting yang nantinya bisa menghasilkan footage behind-the-scene berkualitas tinggi untuk materi promosi yang menarik,” katanya.
Ernest menekankan bahwa di kondisi pandemi seperti saat ini, media sosial menjadi sarana paling efektif dalam melakukan promosi terhadap film.
Taufiq Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronic Indonesia, juga berbagi tips dalam memanfaatkan Samsung Galaxy Note20 series sebagai tool pembuatan materi promosi.
“Dengan fitur single-take, bisa digunakan untuk materi promosi karena dalam satu kali take dapat menghasilkan video, gif, hingga gambar dengan dan tanpa filter sekaligus. Sehingga secara efisiensi waktu bisa lebih praktis dengan satu perangkat tanpa mengorbankan kualitas gambar.”
Setelah mengakhiri rangkaian workshop, kesepuluh finalis akan membuat video layaknya sebuah film dengan menggunakan Samsung Galaxy Note 20 Ultra, berlandaskan hasil dari serapan ilmu yang sudah didapat dari rangkaian workshop selama dua pekan terakhir.
Sepuluh karya tersebut nantinya akan diunggah di akun media sosial Samsung Indonesia, dan akan dipilih empat (4) pemenang terbaik yang akan dipilih oleh kelompok juri dari deretan sineas profesional tanah air. Selain Yandy Laurens sebagai juri perwakilan mentor workshop, Nia Dinata dan Dian Sastrowardoyo juga merupakan deretan nama yang
akan menjadi juri dalam penilaian video layaknya sebuah film terbaik.
Pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 30.000.000 dan Samsung Galaxy Note20 Ultra untuk Best Picture, uang tunai sebesar Rp 20.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra untuk Best Cinematography, uang tunai sebesar Rp 15.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra untuk Best Screenplay, dan Samsung Galaxy S20 FE untuk People’s Choice. Untuk lebih lengkapnya dapat diakses melalui Facebook Samsung Indonesia (@samsungindonesia). (*)