JAKARTA– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklaim memenangi pemilihan kepala daerah di enam provinsi dan 91 kabupaten/kota dalam pilkada serentak 2018 yang berlangsung di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota.
“Keenam provinsi tersebut adalah, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Dari enam provinsi tersebut, empat kader partai menjadi gubernur serta tiga kader partai menjadi wakil gubernur,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis.
Dengan mengutip hitung cepat hasil pemilihan, ia juga mengatakan bahwa dalam pemilihan kepala daerah serentak kali ini untuk pertama kalinya kader PDIP, dalam hal ini I Wayan Koster, yang sebelumnya anggota DPR selama tiga periode, memenangi pemilihan gubernur Bali.
Berdasarkan hasil hitung cepat dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan I Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati meraih suara 58,25 persen sedang pesaing mereka Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta meraih suara 41,75 persen.
Sementara dalam pemilihan kepala daerah yang berlangsung di 154 tingkat kabupaten/kota, Hasto menjelaskan, PDI Perjuangan berpartisipasi di 152 daerah dan menang 91 daerah dengan kader yang terpilih menjadi bupati/wali kota di 33 daerah serta menjadi wakil bupati/wakil wali kota di 38 daerah.
“Kemenangan PDI Perjuangan di tingkat kabupaten/kota, lebih banyak kader partai yang terpilih. Ini kabar menggembirakan. Tolok ukur yang paling riil dalam pilkada ditentukan oleh jumlah kader yang berhasil terpilih sebagai kepala dan wakil kepala daerah, sebagai buah dari proses pendidikan politik kader,” kata Hasto.
Hasto mengatakan partainya menerapkan mekanisme kelembagaan yang semakin sistematis dalam upaya memenangi pemilihan kepala daerah. “Sekolah politik kepala daerah menjadi syarat wajib yang harus diikuti calon kepala daerah. Ini sebagai tanggung jawab partai di dalam menyiapkan pemimpin,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa dalam PDIP tetap memegang teguh komitmen politik berkeadaban dalam pelaksanaan pilkada.
“Kami selalu ingat pesan ketua umum, Ibu Megawati, bahwa menang dan kalah hanya lima tahun. Kalah kita memperbaiki diri dan menang jangan korupsi, sehingga keadaban jangan dikorbankan karena demokrasi harus menjadi ukuran peradaban politik Indonesia,” katanya.
Dengan peningkatan jumlah kader partai yang menjadi kepala dan wakil kepala daerah menjadi 345 dari 214 pada tahun sebelumnya, Hasto mengatakan saat ini fokus utama PDIP adalah persiapan menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2019.
“Prestasi dan kinerja para kader ini yang akan menjadi wajah partai dalam memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019. Ini menjadi konsentrasi utama kami saat ini,” katanya.
Sumber: ANTARA