BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) telah melaksanakan Rapat koordinasi (Rakor) saat agenda silaturahmi pasca lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah, Senin (25/5/2020), bertempat di Rumah Dinas Bupati Hi Iskandar Kamaru SPt.
Agenda rakor dan silaturahmi ini dihadiri juga oleh Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, Sekertaris Daerah (Sekda) Marzanzius Arvan Ohy dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta para asisten.
Dalam rakor itu, ada beberapa poin yang dibahas, salah satunya adalah kesiapan menghadapi New Nomal (Program Herd Imunity).
Sedangkan hal lain adalah terkait penanganan Covid-19. BAST untuk penyaluran bantuan, menjadi tanggung jawab OPD selaku penyalur, dan segera dilengkapi serta dimasukan untuk meminimalisir temuan dari pemeriksa.
Anggaran transferan daerah saat ini hanya cukup untuk membayar gaji, TKD, honorer dan BBM, juga dibahas. Selain anggaran yang diperuntukan pada hal-hal itu, masih ditangguhkan.
Menyangkut prestasi daerah ditengah masa pandemi covid-19 yaitu WTP ke-6 kalinya, SKPK kepegawaian terbaik sulut ranking 3 dan LHKPN terbaik, juga masuk dalam pembahasan saat rakor berlangsung.
Berkaitan dengan New normal, kebijakan ini diambil karena masa pandemi sudah menggerogoti Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sementara masyarakat belum sepenuhnya taat terhadap protocol pencegahan penyebaran Covid-19.
Bukan itu saja, Pemda berharap agar Rapid test 20 warga Desa Adow Kecamatan Pinolosian Tengah tidak ditemukan kasus baru.
OPD yang ada program kegiatanya belum tuntas, segera dimaksimalkan dan meminta APIP untuk melakukan pendampigan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dinas Pendidikan agar memberdayakan para pengawas sekolah dan memantau para guru yang melaksanakan WHF.
Pemda memberikan apresiasi kepada petugas penjaga Pos masuk dan akan diupayakan reward untuk mereka.
Terkait rencana kunjungan masyarakat Bolsel di luar daerah seperti Manado dan Gorontalo, pemda bolsel mengimbau kepada masyarakat yang akan berkunjung agar mempertimbangkan hanya pada urusan yang sangat mendesak saja.
Stok rapid test yang tersedia di faskes bolsel sangat terbatas, sehingga tidak memungkinkan melakukan rapid test untuk banyak orang. Alternatifnya adalah aparat desa proaktif dalam mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian ke Manado dan Gorontalo. (ahr)