Laporan: Abdul
Hampir di setiap waktu sore menjelang malam, saya selalu menyaksikan ada seorang anak gadis yang berjalan ke sungai sambil membawa jaring atau jala di bahu. Melihat dari gayanya saat melempar jala, sepertinya dia anak gadis yang mahir melempar. Apalagi hasil lemparan jala itu bundar sempurna.
Saya pun penasaran, siapa gadis ini? Tanpa rasa ragu saya terus mengikuti dan mengamati caranya melempar jala hingga kami bisa sambil berduskusi dan dia asyik melempar jala.
Ternyata, dia adalah Gloria Prisca Viktori Kawulur, satu dari sekian ribu gadis di Sulawesi Utara yang punya keahlian itu. Gloria akhir-akhir ini Viral di Media sosial dan menjadi pembahasan netizen. Selain cantik, anak gadis ini memiliki hobi yang unik. Bagi kebanyakan orang, melempar jala hanya mampu dikerjakan oleh anak laki-laki saja, ternyata hal ini berbeda, Gloria mahir menggunakan jala untuk menangkap ikan di Sungai atau telaga.
Hobby melempar jala ini ditekuninya sejak masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Dia belajar langsung dari ayahnya Novi Kawulur, yang juga memiliki hobby sama. Ketekunanya untuk mencari ikan di sungai, ternyata membawa manfaat lain pada kehidupan mereka.
Ayah dan Ibu Gloria hanyalah seorang petani. Ketika mencari ikan disungai, perlengkapan yang dia bawa adalah jala, karung putih polos untuk tempat mengisi ikan dan tali plastik untuk tusuk ikan. Ikan hasil tangkapan akan dijual dengan harga Rp10.000. Pendapatan tergantung hasil tangkapan.
Biasanya sampai 3 tusuk ikan yang terjual dan dia bisa membawa pulang uang Rp30.000 ke rumahnya. Jika hanya sedikit, ikan tidak dijual, tapi, langsung dibawa pulang ke rumah dan dimasak. Hasil penjualan dia berikan pada kedua orangtua untuk membantu kebutuhan sehari-hari mereka.
Anak gadis kelahiran Desa Siniyung Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara, 13 Desember 2003 ini, adalah anak ke – 2 dari 4 bersaudara pasangan Ayah Novi Kawulur dan Ibu Yetty Gagundali.
Pernah suatu ketika, Gloria turun langsung di sebuah telaga. Padahal air telaga itu sangat kabur berwarna coklat dan becek. Tapi kerena hobi, dia tak menghiraukan. Teman-teman seusianya pun tidak heran dengan kebiasaanya itu.
Ketika bersua di pinggir Sungai Dumoga, saya pun bertanya, apakah hobinya itu tidak salah? Dengan senyum manis dia menjawab, apa yang dia lakukan bukanlah hal yang salah.
“Ini sudah menjadi hobi saya sejak dulu. Kalau kita gengsi jangan makang ikang,” kata Gloria sambil tertawa dan melempar jalah kearah sungai yang menjadi target dan sasaran untuk menangkap ikan.
Siswa jurusan Tata Boga SMK 3 Manado ini ketika di wawancari mengatakan, bahwa selama masa Pandemi Covid-19, mengharuskan siswa belajar dari rumah dengan metode online. Sehingga menurutnya, banyak waktu luang yang tersisa dan dia gunakan untuk mencari ikan dengan melempar jala.
“Selama corona selain belajar di rumah, aktivitas saya paling banyak di sungai mencari ikan dan untuk menyalurkan hobi,” kata gadis ini.
Dia bahkan sangat mengidolakan Master Chef yakni Chef Juna. Gloria menceritakan, banyak temanya bertanya, kenapa dia suka dengan menangkap ikan dan itu juga menggunakan jala.
“Saya menjawab ke teman-teman bahwa begini. Saya bersyukur memiliki keahlian ini karena bisa membantu orang tua walau pun saya adalah anak perempuan,” tuturnya.
Yang menarik adalah, disaat anak gadis lain seusianya lebih banyak sibuk dengan menghabiswak waktu untuk perawatan kecantikan wajah dan tubuh, dia malah harus bermain disungai dan menangkap ikan dengan jala. Dia sering menyusuri pinggiran sungai dumoga untuk melihat ikan dan ditangkap dengan melempar jala.
Gloria juga tidak takut dengan kedalaman sungai. Tanpa rasa ragu, dia turun ke sungai dan perlahan menarik jala yang dilemparkan. “Kalau takut pasti tidak mendapat ikan untuk makan dan dijual. Air sungai yang dalam menjadi tempat ikan besar dan saya suka itu,” jelasnya.
Apa yang ditekuni Gloria, patut menjadi contoh bagi anak gadis seusianya, bahkan bagi anak laki-laki. Hobi dan keinginan kuat harus selalu dipadukan. Tidak merasa risih dan gengsi ketika mengais rejeki meski hanya dengan memakai jala sebagai mata pencaharian sehari-hari.
Gloria adalah satu dari sekian banyak anak gadis yang beruntung karena mampu melempar jala dengan lebar lemparan yang sempurna. Bahkan, jika diamati, keahlian yang dia miliki itu akan banyak membawa berkah bagi keluarganya. (*)