BOLMONG– Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengikuti video conference (Vidcon) peluncuran kemitraan bupati/walikota pesisir dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 14 (TPB-14) Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (6/8/2020).
TPB-14 yakni melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Bupati Yasti mengikuti Vidcon dari D’Talaga Resto. Ada dalam Vidcon tersebut di antarabya Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Wakil Gubernur Sulut, serta 13 Kepala Daerah di Provinsi Sulut.
Di kesempatan itu, Yasti juga turut membacakan ikrar penanda telah bergabung dalam kemitraan tersebut dalam pencapaian TPB-14.
Dalam pembacaan ikrar, Bupati Yasti meyakini masyarakat pesisir Bolmong sangat bergantung pada laut yang sehat dan produktif.
Ia memahami perikanan di wilayah pesisir sangat penting bagi masyarakat Bolmong sebagai sumber pangan, menopang perekonomian, juga menjadi bagian penting bagi budaya dan jalan hidup.
Ia melanjutkan, dengan ditandatanganinya ikrar itu, ia pun bergabung dengan pemimpin lokal lainnya yang ingin mewujudkan masyarakat pesisir yang sehat, sejahtera dan berkelanjutan.
“Kami bersama-sama memberdayakan masyarakat untuk mendaptkan akses terhasap perikanan mereka, tata kelola yang baik, kepemimpinan lokal, dan pengelolaan partisipatif untuk memulihkan dan mempertahankan sumber daya pesisir,” ujar Yasti saat membacakan ikrarnya.
Melalui kepemimpinan dan dukunganya terhadap masyarakat, Yasti pun berkomitmen untuk mewujudkan 6 poin yakni:
1. Mendorong periaku nelayan yang bertanggungjawab dalam pendaftaran kapal, pemantauan hasil tangkapan, partisipasi dalam pengelolaan dan mematuhi peraturan.
2. Mengakui, memprioritaskan dan memperkuat akses terhadap pemanfaatan perikanan pesisir oleh masyarakat lokal.
3. Membangun masyarakat yang berdaya dan berpengetahuan melalui pengelolaan perikanan secara partisipatif yang memberlakukan aturan penangkapan secara adil dan setara, serta menerapkan proses pengambilan keputusan yang akuntabel dan transparan.
4. Mendukung terbentuknya kawasan larang ambil untuk memulihkan dan mempertahankan populasi ikan melalui perlindungan habitat pesisir seperti terumbukarang, hutan bakau dan padang lamun.
5. Berinvestasi dalm peningkatan kapasitas SDM dan sumber daya keuangan untuk pengelolaan perikanan berbasis masyarakat yang berkesinambungan.
6. Terus belajar, membina dan menginspirasi pihak lain dengan membagi hasil pembelajaran dan pengalaman dari masyarakat saya, ke pemimimpin di negara saya maupun negara luar.
(len)