KOTAMOBAGU– Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Periode 2018-2023, Tatong Bara-Nayodo Koerniawan (TBNK) dan Jainudin Damopolii-Suharjo Makalalag (JaDi-JO) saling adu gagasan dan program melalui debat publik yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di ruang paripurna DPRD, Senin (16/4/2018).
Debat publik dengan tema Optimalisasi Sumber Daya dan Investasi Daerah Untuk Mengingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, dipandu moderator serta menghadirkan pada pakar yang berasal dari kalangan profesional dan akademisi.
Ketua KPU, Nova Tamon, mengatakan pelaksanaan debat publik tersebut merupakan bagian dari tahapan pemilhan walikota dan wakil walikota. Melalui debat tersebut katanya, masyarakat bisa menilai visi dan misi tiap pasangan calon.
“Debat publik ini disaksikan dan didengar oleh semua masyarakat melalui radio lokal dan live streaming. Sehingga setelah mendengar atau menyaksikan visi misi pasangan calon, masyarakat dapat menentukan pilihan dan menyalurkan hak pilihnya pada 27 Juni nanti,” katanya.
Ia mengakui, pelaksanaan tahapan debat publik tahap pertama berjalan aman dan lancar. Semua itu katanya tak lepas dari kerja sama semua pihak termasuk aparat keamanan.
“Kita bersyukur karena pelaksanaan debat publik tahap pertama ini berjalan sukses. Kita lihat pendukung pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 2 mematuhi tata tertib. Diharapkan agar kondisi yang sama juga terjadi pada debat tahap kedua nanti,” sebutnya.
Pada pelaksanaannya, tiap pasangan calon terlebih dahulu diberi kesempatan menyampaikan visi misi serta program prioritas yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi walikota dan wakil walikota periode 2018-2023.
Selanjutnya, tiap paslon juga dimintakan untuk menjawab delapan pertanyaan dari para pakar yang dibacakan oleh moderator. Pada sesi itu, tiap paslon terlihat menguasai dan memahami setiap pertanyaan yang ditanyakan dan bisa menjawab. Setelah sesi itu, tiap paslon berkesempatan saling bertanya dan menanggapi jawaban masing-masing.
Ridwan Lasabuda, salah satu pakar yang dihadirkan KPU pada debat publik tersebut menilai tiap pasangan calon sama-sama memahami dan bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
“Ini baru tahap pertama jadi baru menyesuaikan. Tapi mereka sudah optimal dan memahami setiap persoalan, tinggal bagaimana mengimplementasikan apa yang mereka sampaikan jika terpilih nanti,” sebutnya. (rza)