BOLTIM – Keuntungan hasil penjualan kue kering selama Ramadhan tahun ini, bisa membawa Sabul Paputungan (60) pergi Umroh ke Mekkah, Arab Saudi.
Menurut dia, pekerjaan pembuat kue kering digeluti kurang lebih sudah 30 tahun. Berbagai suka dan duka sering dihadapi, namun semuanya tak membuat semangat kumpulkan uang untuk pergi umroh, tidak kendur.
Hasil keuntungan jual kue paling tinggi saat lebaran dan perayaan Natal. Keuntunganya berlipat-lipat dibandingkan hari biasa menjual.
“Saya kumpulkan uang umroh bertahun-tahun dari hasil jual kue. Diperkirakan Rp40 juta biaya disiapkan,” ujar Sabul Paputungan, Selasa (28/5/2019).
Keinginan untuk umroh dua kali, sangat besar. Karena dia mengaku sekarang ini lebih memilih mendekatkan diri pada Tuhan.
Selain hasil jualan kue kering ini untuk biaya berangkat umroh, dia juga membangun rumah dan membeli perlengkapan rumah tangga.
Di bulan ramadan, perhari membuat kue pesanan dari pelanggan dua sampai tiga kilogram.
Per toples Sabul menjual mulai dari harga Rp150 sampai Rp300 ribu.
Selain pesanan dari Jakarta, paling banyak dari warga Boltim dan Kotamobagu. Hingga sekarang total pesanan mencapai 500 toples. Keuntungan kotor selama satu bulan dari pesanan kue Rp20 juta ribu rupiah.
Lanjut dia, untuk membuat kue pesanan dari konsumen, dibantu dua orang kerja dengan biaya dibayar satu kali orderan.
Orderan kue ini, turun dibandingkan tahun lalu, bisa mencapai 800 toples dengan hasil kotor Rp30 juta rupiah. (hik)