
KOTAMOBAGU– Kasus demam berdarah dengue (DBD) menurun drastis. Tercatat hanya tiga kasus ditemukan sejak September hingga Oktober. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang berada di atas angka sepuluh kasus.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobahu Ahmad Yani Umar, turunnya angka kasus DBD tak lepas dari peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Memberantas sarang nyamuk adalah upaya pencegahan dini terhadap penyebaran nyamuk aedes aegypti. Hingga akhir Oktober hanya terdapat tiga kasus.,” kata Yanni, Senin (31/10).
Jika kebersihan lingkungan terus dijaga, ia meyakini kasus DBD akan terus menurun dari waktu ke waktu. “Fogging bukan solusi mencegah kasus DBD, tapi kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk. Jangan biarkan lingkungan sekitar kotor, karena dari situ nyamuk aedes aegypti berkembang biak,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya siap menindaklanjuti setiap laporan kasus DBD di setiap desa dan kelurahan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi. “Pada dasarnya semua rawan DBD, tapi wilayah yang padat penduduk adalah yang paling rawan. Untuk itu masyarakat yang bermukim di wilayah padat penduduk untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan,” imbaunya. (rez)