KOTAMOBAGU– Hanya dengan mengunakan alat seadanya, Muktar Andu (61), warga Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotamobagu Selatan, mampu menyelesaikan empat buah parang, pisau, serta alat pertanian lainnya.
Muktar Andu mengaku menggeluti kerajinan ini sejak tahun 1.979. Dengan mengunakam bahan baku besi baja dan peralatan yang cukup sederhana, dia mampu membuat perkakas pertanian.
“Usaha ini sudah hampir 40 tahun saya bangun. Syukurlah pendapatannya cukup buat kebutuhan keluarga, meski peralatannya masih cukup sederhana,” katanya, Jumat (11/8/2018).
Setiap satu alat yang dibuat, menurutnya, tak memerlukan banyak modal. Ia hanya cukup membeli arang tempurung sebagai bahan baku pembakar besi.
“Arang tempurung saya gunakan untuk membakar besi. Dan itu saya beli 4 ribu per kilogramnya. Sehari itu bisa habis sekitar 50 kilogram untuk pembuatan empat hingga lima alat pertanian. Untuk pembuatan biasanya besi bajanya dipotong terbih dahulu, kemudian dibakar dan dipukul menggunakan palu besar hingga berbentuk parang atau pisau, begitu juga kalau membuat alat pertanian lainnya,” ujarnya.
Muktar mengaku, tempat usahanya itu sudah dikenal di Kotamobagu. Bahkan kata dia, orang yang datang memesan tidak hanya dari Kotamobagu, tetapi juga dari luar.
“Harga yang paling murah itu Rp20 ribu, sedangkan yang paling mahal Rp200 ribu. Cukuplah untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” ungkapnya.
Selain itu, Muktar mengaku tiga tahun lalu, ia pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk uang sebanyak RP4 juta, dari Pemerintah Kota Kotamobagu untuk mengembangkan usahanya. Kata dia, bantuan itu, kemudian ia manfaatkan untuk pembuatan bangunan dan pembelian alat-alat seperti blower dan gurinda.
Meski begitu, dirinya masih mengeluhkan peralatan yang menurutnya masih kurang baik untuk pengembangan usahanya. Untuk itu, Muktar berharap pemerintah kembali memberikan bantuan untuk pengembangan usahanya.
“Yang jadi kendalanya yaitu listrik, kalau mati lampu pasti pekerjaan terhenti. Dan berapa peralatan yang kurang maksimal. Tentunya untuk mengembangkan usaha ini perlu modal yang tidak sedikit, sehingga saya berharap pemerintah kembali memberikan bantuan untuk usaha ini,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kotamobagu, Herman Aray mengatakan, pihaknya bakal melakukan pendataan kembali Usaha Kecil Menengah yang ada di Kotamobagu.
“Pendataan tersebut guna mengetahui jumlah UKM yang direncanakan akan diberikan bantuan, saat ini kita masih dalam proses pendataan kembali. Akan kita usahakan semua UKM bisa dapat bantuan dari Pemkot Kotamobagu,” katanya. (Ger)