BOLMONG– Sebagai pengabdian kepada masyarakat, civitas akademik dan mahasiswa Kuliah Kerja Terpada (KKT) ke-21 Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), menggelar penyuluhan komoditi holtikultura tanaman kopi arabica di Desa Poopo, Kecamatan Passi Timur, Jumat (16/7/2019).
Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Manado, Prof. Dr. Ir. Robert Molenaar menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bolmong atas disambutbya civitas akademika Unsrat Manado di Desa Poopo dengan baik.
“Terima kasih atas sambutan dari pemerintah serta atensi dari masyarakat Desa Poopo yang telah bersedia bersama-sama mengikuti apapun rangkaian kegiatan mahasiswa KKT Unsrat Manado,” kata Robert dalam sambutannya.
Dia juga menyampaikan bahwa Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan MoU dengan Rektor Unsrat Manado soal perpanjangan kerja sama.
“Sebelumnya memang sudah ada kesepakatan kerja sama, tapi kali ini merupakan perpanjangan perjanjian kerja sama untuk selanjutnya. Dengan demikian Unsrat sudah memberikan komitmennya untuk mendukung segala program pengembangan dari Pemkab Bolmong untuk berbagai bidang,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, mewakili Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Asisten II Ashari Sugeha dalam sambutanya mengatakan atas nama pemerintah dan masyarakat, Bupati Yasti sangat memberikan apresiasi kepada Dekan beserta jajarannya karena telah memberikan pengabdian yang terbaik kepada masyarakat Bolmong di bidang pertanian.
“Kami juga berharap kerja sama yang baik ini bisa berkelanjutan sampai tahun-tahun berikutnya,” uca Ashari.
Wiske Criesty Rotinsulu SP, MES, PhD, yang juga Ketua Jurusan Budidaya Pertanian saat memberikan materi pelatihan mengungkapkan, alasan utama diangkatnya materi komoditi holtikultura tanaman kopi arabica di Desa Poopo ini karena, kualitas kopi di Kecamatan Passi Timur ini menurutnya hebat dan unik.
“Desa Poopo merupakan tempat yang strategis untuk pembudidayaan kopi. Karena, karena ketinggian wilayahnya pas untuk pembudidayaan tanaman holtikultura dan kopi arabika,” kata dia.
Ia menambahkan, kopi di Desa Poopo juga terbilang unik karena beraroma arabika tetapi rasanya robusta.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Asisten III, Kepala Dinas Pertanian , Kadis Kehutanan, Kadis Lingkungan Hidup, para Camat dari 3 kecamatan yaitu Passi Timur, Bilalang dan Passi Barat, para sangadi, Dekan Fakultas Pertanian Robert Molenaar, dan jajaran civitas akademika Unsrat Manado Fakultas, serta mahasiswa KKT angkatan 21. (len)