MAKASSAR– Memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) 2017, Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow (KPMIBM) Cabang Makassar menggelar aksi damai, Sabtu (9/12/2017). Aksi mereka gelar di Jalan Sudirman, depan Monumen Mandala, sekira pukul 11.00- 15.00 WITA.
Puluhan mahasiswa asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang sedang menuntut ilmu di Makassar ini menyuarakan beberapa aspirasi. Di antaranya dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan penanganan kasus korupsi KTP elektronik, serta desakan kepada Polres Bolmong dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotamobagu agar serius menangani kasus korupsi di wilayah BMR.
“Di peringatan Hari Anti Korupsi Internasional tahun 2017 ini kami menyatakan sikap menolak segala bentuk upaya pelemahan kepada KPK, mendukung KPK menuntaskan sejumlah kasus terutama kasus korupsi KTP elektronik,” kata Ketua KPMIBM Cabang Makassar, Febri Bambuena, melalui rilis yang dikirimkan ke Kronik Totabuan.
“Kami juga meminta Polres Bolmong dan Kejaksaan serius menuntaskan dugaan korupsi yang mereka tangani. Dalam catatan kami, sejumlah kasus mandek di dua institusi itu. Di antaranya dugaan korupsi tronton di Bolsel, reses fiktif DPRD Bolmong yang hanya sampai ke staf pegawai sekretariat, makan dan minum (mami) DPRD Boltim, dan beberapa kasus lain,” sebut Febri.
Korupsi, kata Febri, adalah musuh bersama semua elemen bangsa. Untuk memberantasanya butuh keseriusan penegak hukum. Khusus di BMR, KPMIBM Cabang Makassar meminta agar ada transparansi soal penanganan kasus korupsi oleh kepolisian dan kejaksaan.
“Jika kasus-kasus yang mandek tersebut penanganannya tidak ada kejelasan atau ada kesan dibiarkan begitu saja, KPMIBM akan menggelar aksi lagi. Bahkan kami sudah punya rencana menggelar aksi di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung) agar ada perhatian dan keseriusan dua lembaga itu di daerah,” tandasanya. (rez)