KOTAMOBAGU– Kelanjutan pembangunan menara A dan B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu 2017 mendatang. RSUD terletak di Kelurahan Pobundayan ini ditargetkan 2018 mendatang sudah bisa dimanfaatkan. RSUD ini sudah menjadi rujukan regional di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Untuk mewujudkan itu, pemkot akan menganggarkan dana sebesar Rp73 miliar di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2017. Selain pemkot, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) juga akan mengalokasikan anggaran Rp25 miliar untuk mempercepat pembangunan RSUD.
Menurut Sekretaris Kota (Sekkot) Kotamobagu Tahlis Gallang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memberi sinyal akan mengucurkan dana sebesar Rp50 miliar. Dengan begitu kata Tahlis, jika ditambah dengan dana alokasi umum (DAU) maka 2017 selain pembangunan fisik, pengadaan alat kesehatan juga bisa dilakukan. “Tetapi itu baru asumsi sementara. Kalau meleset, maka kita fokus dulu di penyelesaian pembangunan fisik,” kata Tahlis.
Selain menggenjot pembangunan menara A dan B, serta rencana pengadaan alat kesehatan, Tahlis mengungkap, pemkot juga terus berupaya melobi Pemerintah Pusat agar diizinkan merekrut calon aparatur sipil negara (CASN) khusus tenaga kesehatan.
“Kita sangat kekurangan tenaga kesehatan berstatus ASN. Kalau menara A dan B sudah selesai dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur, ASN kita tidak mencukupi. Mungkin jalan satu- satunya adalah kita akan rekrut pegawai tidak tetap (PTT) dan memberdayakan tenaga yang sudah ada,” ujar Tahlis.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan menara A dan B Alfian Hassan ST mengatakan, progress pembangunan tahap satu proyek RSUD sudah mencpai 70%. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kotamobagu ini menegaskan, tahap satu dipastikan tuntas pembangunannya. “Tahap dua 2017 mendatang sudah pasti tuntas pembangunannya jika pemkot dan pemprov sama- sama mengalokasikan anggaran,” kata Alfian. (rez)