MANADO, kroniktotabuan.com – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Tahlis Gallang, membuka forum diskusi strategis mengenai terobosan pendapatan asli daerah (PAD), yang mencakup kajian tentang kebutuhan beras dan konsep kampung mandiri, di Kantor Balitbangda Sulut, Selasa 4 November 2025..
Forum diskusi tersebut turut dihadiri para praktisi, akademisi, instansi vertikal, staf khusus dan unsur OPD.
Sekprov Tahlis Gallang menyampaikan apresiasi dari Gubernur Yulius Selvanus atas dilaksanakan kegiatan forum diskusi strategis ini. Diharapkan forum ini mengupas tuntas setiap detail permasalahan, agar rekomendasi yang disepakati adalah solusi yang strategis, realistis, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
“Tujuannya jelas dan muaranya hanya pada satu tempat, kemajuan daerah, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan,” kata Sekprov Tahlis.
Lanjut Ia menjelaskan kondisi yang dihadapi saat ini pada kenyataannya bahwa kemandirian fiskal Provinsi Sulut masih tergolong rendah. Meskipun capaian PAD terus menunjukan peningkatan, namun masih memiliki ketergantungan yang signifikan pada dana transfer pusat. Sehingga sangat mempengaruhi pada pengelolaan keuangan daerah.
“Nah, di tahun 2026 nanti total dana transfer pusat itu berkurang Rp593 miliar. DAU-nya berkurang Rp283 miliar, kemudian DBH ratusan miliar dan DID di bawah Rp15 miliar yang biasa kita dapat. Sementara DAK fisik kurang lebih Rp191 miliar. Sehingga total yang terdampak ke kita sebesar Rp593 miliar. Tentu ini sangat mempengaruhi,” kata Tahlis.
Dengan kondisi ini lanjutnya lagi, setiap daerah dituntut adanya terobosan dan inovasi dalam pengelolaan dan penggalian potensi PAD. Karena itu kajian ini harus menghasilkan strategi yang tepat, efektif dan sustainable.
“Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan potensi yang bersifat konvensional. Kita harus berani melangkah maju dengan memanfaatkan dua potensi besar yakni potensi kelautan dan perikanan serta sumber daya alam terbarukan dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Ia berharap kajian ini menghasilkan optimalisasi efektivitas penerimaan PAD secara masif. Kemudian bergerak menuju swasembada pangan yang berkelanjutan dan penguatan kelembagaan kampung yang mampu menjadi motor penggerak kemandirian sosial ekonomi masyarakat.
“Mari kita buktikan dan jadikan momentum ini sebagai bukti pemerintah provinsi di bawah pimpinan bapak gubernur Yulius Selvanus mewujudkan visi daerah menuju Sulut maju, sejahtera dan berkelanjutan,” kata sekprov sekaligus membuka forum diskusi ini.
Sementara itu, Kepala Balitbangda Sulut, Novita Lumintang, menyampaikan forum diskusi strategis ini mengenai tentang terobosan PAD, kajian Sulut butuh beras dan kajian tentang kampung mandiri.
“Tiga hal ini menjadi topik diskusi pada hari ini. Mudah-mudahan berbagai langkah dan terobosan yang strategis akan disiapkan untuk kemajuan Sulawesi Utara,” ujar Novita. (Chipta Molanu)





Discussion about this post