Menu

Mode Gelap

Berita Bolmong

FGD Panwas tak Libatkan Sangadi dan Tokoh Adat


10 Nov 2016 01:32 WITA


 Suasana FGD yang dilaksanakan Panwas Bolmong Perbesar

Suasana FGD yang dilaksanakan Panwas Bolmong

Suasana FGD yang dilaksanakan Panwas Bolmong
Suasana FGD yang dilaksanakan Panwas Bolmong

 

Advertisements
Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara
LOLAK – Kegitan Fokus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Bolaang Mongodnow terkait pengawasan pemilu partisipatif pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong, dinilai tak berjalan maksimal.
 
Pasalnya, kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Makan Rafida yang terletak di Kelurahan Motoboi Besar Kecamatan Kotamobagu Timur, Kotamobagu, hanya dilakukan sekitar dua jam saja. Bahkan, untuk sesi diskusi, hanya diperbolehkan dua penanya saja. Kegiatan tersebut tidak melibatkan para Sangadi dan tokoh masyarakat serta Tokoh Adat se Bolmong.
 
Pantauan harian ini, kegiatan dimulai sejak pukul 16.00 Wita dan berakhir pukul 18.00 Wita, kemudian dilanjutkan dengan sesi ramah tamah.
 
Tiga narasumber yang dihadirkan panwas yakni DR Drs Novie R Pioh dari unsur akademisi, Pitres Sombowadile dari unsur budayawan dan Chris Kamasaan Asisten I Pemkab Bolmong. Dengan moderator, Alfons Kimbal.
 
Menariknya, setiap narasumber memberikan pemaparan materi dengan waktu kurang dari 30 menit. Selain itu, memasuki sesi diskusi, hanya diberikan kesempatan pada dua orang penanya saja. Setelah sesi dialog selesai, dilanjutkan dengan closing statement dari masing masing narasumber, kemudian acara ramah tamah.
 
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Koordinasi (Badko) terpilih, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sulawesi Utara dan Gorontalo, Eko Paputungan, menyesalkan tidak maksimalnya pelaksanaan FGD yang digelar Panwas Bolmong. “Seharusnya yang dikedepankan adalah kualitas FGD itu sendiri. Kalau pelaksanaanya hanya 2 jam dengan diskusi menampilkan dua penyanya saja, saya fikir kegiatan ini tidak tepat sasaran dan hanya pemborosan anggaran saja. Sasaran kegiatanya tidak tepat,” kata Eko.
 
Selain itu, menurut Eko, kesan yang ada pada kegiatan itu (FGD), kegiatan yang hanya asal jadi saja. “Jangan sampai orientasi kegiatanya hanya mementingkan foto kegiatan dan nama peserta untuk dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi saja. Kalau seperti ini model kegiatanya, sangat disayangkan,” kata Eko.
Sementara itu, Ketua Panwas, Nenny Kumayas, mengatakan, dirinya berterima kasih atas masukan dari salah satu camat yang menyarankan agar kegiatan FGD, bisa melibatkan para Sangadi dan tokoh adat. “Terima kasih atas masukan dari pak Camat, kedepan kami akan berusaha agar kegiatan seperti ini bisa melibatkan semua unsur sangadi dan tokoh adat,” kata Nenny.
 
Turut hadir dalam kegiatan FGD itu, para Camat se Bolmong, unsur organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, keterwakilann tim pemenangan dua pasangan calon dan dari media cetak dan elektronik yang jumlahnya hanya mencapai 35 orang diluar panitia. (ahr)
Komentari
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Bersama Insan Pers, KPU Bolmong Gelar Sosialisasi Penyuluhan Produk Hukum

23 November 2024 - 17:56 WITA

Komisi I DPRD Bolmong Raker Bersama Sejumlah OPD Bahas Pelaksanaan APBD 2024

11 November 2024 - 19:36 WITA

DPRD Bolmong Gelar Paripurna Penetapan AKD Masa Jabatan 2024-2029

25 Oktober 2024 - 14:00 WITA

Ratusan Santri Se-Bolmong Diwisuda, Kakanwil Kemenag Sulut: Bangga Punya Generasi Berakhlak Qurani

23 Oktober 2024 - 18:06 WITA

Tiga Pimpinan DPRD Bolmong Periode 2024-2029 Resmi Diambil Sumpah Janji Jabatan

14 Oktober 2024 - 19:57 WITA

Kemenag Bolmong Sabet 4 Penghargaan atas Kinerja Pengelolaan Keuangan di Triwulan III Tahun 2024

9 Oktober 2024 - 18:10 WITA

Trending di Berita Bolmong