KOTAMOBAGU– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kotamobagu mulai melakukan penanaman pohon jenis Mahoni di sejumlah titik rawan longsor di Kotamobagu. Yakni Desa Moyag Induk, Desa Sia, Desa Tabang dan Kelurahan Tumobui.
Pohon Mahoni dipilih karena selain untuk program penghijauan, lanjutnya, pohon juga mempunyai kekuatan akar yang mampu menahan patahan tanah di pinggiran sungai. Dan pertumbuhannya hanya memerlukan waktu selama 3 tahun.
“Dia hanya perlu waktu 3 tahun untuk tumbuh besar tergantung stuktur tanah. Akarnya mampu menebus ke dalam tanah sehingga dapat penahan patahan tanah di pinggiran sungai. Sedangkan pengadaan pohonnya kami dapat dari pihak ketiga, jadi mereka yang membeli bibit pohonnya,” kata Plt Kepala DLH Kotamobagu, Nasrun Gilalom, Selasa (6/11/2018).
“Kami lakukan survei terlebih dahulu di mana-mana titik yang akan ditanami pohon ini. Dan kami utamakan daerah yang rusak dan rawan rusak, karena itu untuk menjaga mata air, seperti di pinggiran sungai agar tidak longsor,” katanya.
PUNYA NILAI JUAL BAGUS
Nasrun menambahkan, bibit pohon Mahoni punya nilai jual bagus sehingga itu dia mendorong kelompok atau masyarakat Kotamobagu mulai menjalankan bisnis pembibitan pohon ini.
“Ke depan akan makin banyak kebutuhan bibit Mahoni. Kita dorong masyarakat supaya menggeluti usaha pembibitan Mahoni,” katanya. (tr2/vdm)