KRONIK TOTABUAN – Walikota Manado, Andrei Angouw menerima kunjungan kerja UPT Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Senin (24/5/2021), di ruang kerja walikota.
Pada kunjungan itu, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag memaparkan peluang kerja ke luar negeri khususnya program penempatan ke Jepang melalui program G to G dan Specified Skilled Worker (SSW) yang kini sedang membutuhkan sekitar 345 ribu pekerja asing untuk ditempatkan di 14 sektor pekerjaan di Jepang.
Hendra berharap Pemkot Manado dapat memanfaatkan program tersebut dengan cara memfasilitasi pencari kerja dalam bentuk pembiayaan untuk pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Manado.
Baca Juga: UPT BP2MI Sosialiasikan Peluang Kerja ke Jepang di Sidang Sinode Ke-53 GMIBM
Program itu, kata Hendra, akan membantu Pemkot Manado untuk menekan angka pengangguran, serta bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Persyaratannya tidak ribet, minimal berusia 18 tahun, pendidikan minimal SMA/SMK, wajib memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara N4 dan memiliki sertifikat skill sesuai dengan sektor yang dilamar. Untuk pendidikan dan pelatihan sudah ada beberapa lembaga yang bisa memfasilitasi, namun pelatihan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” kata Hendra.
“Untuk itu UPT BP2MI Manado mengadakan silaturahmi dengan Walikota Kota Manado agar dapat memfasilitasi pelatihan dan pendidikan bagi calon pekerja asal daerahnya karena hal tersebut sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang tercantum dalam UU nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia” jelas Hendra melalui rilis yang dikirimkan kepada media ini.
Baca Juga: BRANI: BP2MI Akan Kawal Kasus Pekerja Migran Asal Poyowa Kecil yang Tak Digaji
Hendra mengungkapkan, Walikota Manado menyambut baik pemaparan UPT BP2MI dan bersedia untuk memfasilitasi CPMI asal Manado dengan menanggung biaya pendidikan dan pelatihan sebagaimana amanat UU Nomor 18 tahun 2017.
“BP2MI mengapresiasi, karena Pak Walikota Manado sangat merespon dengan baik paparan kita dan langsung meminta untuk segera melakukan penandatanganan nota kesepahaman,” kata Hendra.
Sementara itu, Walikota Kota Manado berjanji akan menganggarkan dana pendidikan dan pelatihan bagi CPMI asal Manado pada APBD tahun 2022.
“Program penempatan CPMI ke luar negeri khususnya ke Jepang merupakan program yang sangat bermanfaat bagi kota Manado karena selain dapat membantu menambah penghasilan daerah, program ini juga pastinya akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di Kota Manado” jelas Andrei.
Untuk menunjukkan komitmennya, Andrei mengatakan akan menandatangani nota kesepahaman dengan BP2MI dalam waktu dekat ini.
“Sebagai wujud komitmen dari Pemkot Manado, serta untuk menjalankan apa yang diamanahkan oleh UU Nomor 18 tahun 2017, maka dalam waktu dekat Pemkot Manado akan menandatangani MoU dengan BP2MI,” tegas Andrei.***