
KOTAMOBAGU– Pemindahan Pasar Senggol dari Gogagoman ke Poyowa Kecil terus dipolemikan. Pemkot Kotamobagu bersikukuh tidak akan ada Pasar Senggol lainnya selain di Poyowa Kecil. Walikota Tatong Bara bahkan kembali menegaskan keputusan pemindahan sudah melalui berbagai kajian komprehensif. Selain memecah pusat keramaian, Pasar Senggol ini bagian dari cara Pemkot mengenalkan pasar tradisional Poyowa Kecil kepada luas.
“Banyak warga belum tahu soal pasar Poyowa Kecil. Dengan adanya Pasar Senggol, pemerintah ingin masyarakat jadi lebih tahu soal pasar itu. Agar pasar Poyowa Kecil lebih aktif lagi, kata Tatong kepada wartawan usai acara penyerahan SK Plt Sekkot Kotamobagu di Aula Rumah Dinas Walikota, Senin (12/6).
Tatong meminta pemindahan Pasar Senggol tak dipolemikkan. “Tahun ini Gogagoman puasa, Poyowa Kecil buka puasa. Tak perlu dipolemikan. Lurah Genggulang sudah meminta tahun depan Pasar Senggol didirikan di Pasar Genggulang. Jadi adil kan?,” ungkapnya.
Terpisah, sejumlah warga Gogagoman saat ditemui kroniktotabuan.com menyatakan, mereka tetap akan berjuang agar Pasar Senggol tetap bisa didirikan di lokasi sebelumnya yakni Jalan Bolian, Bogani dan 23 Maret. Pemuda dan warga Gogagoman akan ke DPRD juga untuk memperjuangkan harapan mereka.
Warga juga mengaku kecewa membaca di media terkait pernyataan Walikota Tatong Bara yang menyebut tahun ini warga Gogagoman puasa dan Poyowa Kecil buka. “Harusnya pernyataan seperti itu tidak dikeluarkan walikota. Itu sama halnya walikota menyebut tahun ini warga Gogagoman puasa dulu cari rezeki di Pasar Senggol karena akan diberikan dulu ke Poyowa Kecil. Perlu diingat, ada ratusan orang Gogagoman dan sekitarnya bergantung di Pasar Senggol untuk memenuhi kebutuhan lebaran,” ujar Hasan, salah satu warga Gogagoman.
“Kalau bijak, harusnya semua diberi peluang sama. Di Poyowa Kecil ada Pasar Senggol, di Gogagoman juga. Atau kalau perlu tiap kecamatan ada. Kemudian janganlah walikota keluarkan pernyataan yang bisa bikin luka di hati warga Gogagoman,” katanya. (rab)