KOTAMOBAGU– Selain petugas pengangkut sampah, ratusan tukang sapu juga di Kotamobagu ternyata belum menerima gaji Juni dan Juli.
Tetapi berbeda dengan pengangkut sampah, tukang sapu belum melakukan aksi mogok kerja. Kamis (1/8/2019), tukang sapu masih tampak melakukan tugas mereka menyapu badan jalan.
Para penyapu jalan ini khawatir jika mereka melakukan aksi serupa dengan pengangkut sampah yang mogok kerja, mereka akan dipecat. Sementara mereka hanya menggantungkan hidup dari kerja sebagai penyapu jalan.
Baca Juga: Dua Bulan Gaji Tak Dibayar, Petugas Pengangkut Sampah di Kotamobagu Mogok Kerja
“Kalau pengangkut sampah, mereka tidak takut mogok kerja. Sedikit yang minat bekerja di situ dan pemerintah juga takut kalau memecat mereka. Bisa-bisa tidak ada lagi suka jadi pengangkut sampah. Tapi kalau tukang sapu, sekarang ini saja banyak yang melamar suka menggantikan kami-kami ini,” ungkap sejumlah tukang sapu kepada Kronik Totabuan di Lapangan Kotamobagu tadi pagi.
Kebutuhan hidup keluarga terutama anak yang sedang sekolah selama dua bulan terakhir mereka upayakan dengan cara mengutang kepada rentenir.
“Cari pinjaman berbunga kepada rentenir. 20 persen bunganya. Mau bagaimana lagi. Nanti gaji dibayar, kami lunasi utang itu,”
“Kami berharap segea dibayarkan gaji dua bulan , supaya utang kami tidak menumpuk. Dan kami kerja juga tidak ada beban menanggung utang di luar,” ucap para tukang sapu ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotamobagu, Alfian Hasan, mengaku gaji petugas pengangkut sampah dan petugas kebersihan lainnya termasuk tukang sapu segera dibayarkan.
“Ada perbaikan data sehingga mengakibatkan keterlambatan. Kami harap segera selesai dan gaji langsung dibayarkan,” kata Alfian.
“Jumlah petugas kebersihan mulai dari pengangkut sampah dan tukang sapu 229 orang,” pungkasnya. (mg1/zha)