
KOTAMOBAGU– Janda, wanita korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perempuan tanpa penghasilan, mendapat perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu. Mereka ini masuk kategori rawan sosial sehingga butuh perhatian agar tidak terjerumus pada kegiatan- kegiatan negatif.
Tahun ini pemkot melalui Dinas Sosisal (Dinsos) mengalokasikan dana sebesar Rp132 juta dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016 untuk membantu 33 janda dan wanita rawan sosial lainnya yang tersebar di empat kecamatan.
“Kami sudah mendata wanita rawan social calon penerima bantuan. Setiap penerima akan diberikan bantuan sebesar Rp4 juta untuk modal membuka usaha. Tapi perlu saya garis bawahi bahwa tidak semua janda atau wanita rawan sosial akan diberikan bantuan ini. Hanya yang tingkat ekonominya di bawah, serta berdasarkan hasil analisa kita, wanita tersebut sudah masuk wanita rawan social,” kata Sekretaris Dinsos Kotamobagu Suhartien Tegela, Selasa (7/3).
Menurut Tegela, wanita rawan sosial jika tidak segera diberikan bantuan sangat berpotensi menimbulkan dampak sosial yang negatif di tengah masyarakat. Pemerintah, kata Tegela, mengantisipasi itu. Tegela menjelaskan, bantuan modal usaha yang akan dikucurkan, berbentuk barang dengan nominal harga Rp4 juta. Dinsos sengaja tidak memberikan langsung dalam bentuk uang, karena khawatir akan habis begitu saja. Sementara sasaran utama bantuan ini agar penerima bisa membuka usaha dengan modal itu.
“Dengan bantuan Rp4 juta usaha bentuk apa yang bisa mereka buka. Kalau warung, kita belanjakan uangnya kebutuhan warung lalu diserahkan. Barang yang akan diberikan sebanding dengan jumlah uang yang dianggarkan ke masing-masing penerima,” ujarnya.
Kepala Dinsos Kotamobagu Muljadi Soeratinojo menambahkan, setiap tahun dialokasikan dana untuk membantu wanita rawan sosial. Pemberian bantuan bertujuan agar mereka yang sudah masuk kategori ekonomi rendah, bisa bangkit dan memperbaiki kondisi ekonominya.
“Yang paling penting bagaimana para penerima bantuan tidak menjadi beban masyarakat sekitar dan tidak terjerumus pada hal- hal negatif. Itu tujuannya,” kata Muljadi. (rab)