KOTAMOBAGU– Bentuk bangunan yang unik dan menarik menjadi daya tarik orang untuk berlama-lama memandangnya. Ternyata Gereja Masehi Injil Bolaang Mongondow (GMIBM) di Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagu Barat, merupakan gereja tertua di Kota Kotamobagu.
Gereja berdinding kayu cempaka ini dibangun tahun 1923 atau sebelum Indonesia merdeka. Tak heran, gereja ini direferensikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamobagu sebagai salah satu destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi wisatawan yang datang ke Kotamobagu.
Struktur bangunan, inventaris, serta ornamen yang ada di gereja itu masih dijaga keasliannya. Gereja ini merupakan gereja pusat Kotamobagu. Meski tepat di sampingnya sudah berdiri gereja besar, tetapi gereja tua ini masih tetap digunakan.
“Meskipun umur gereja berusia tua, namun jemaat masih memanfaatkan untuk kegiatan keagamaan dan rapat. Gereja ini harus kita jaga bersama karena memiliki nilai histori,” kata Wakil Ketua Kompelsus WKI Sinode GMIBM, Lanni Budiman, Rabu (6/6/2018).
Data di Disparbud Kotamobagu, gereja ini diresmikan pada tanggal 25 Februari 1923 oleh Pendeta A. Vander Endt yang berasal dari Belanda. Semua dalam yang ada di bangunan gereja tersebut masih dijaga keasliannya.
“Gereja ini belum pernah direhab kecuali lantai yang sudah dipasangi keramik dan atap diganti genteng. Menyimpan nilai sejarah perkembangan agama Kristiani Bolaang Mongondow Raya lebih khusus di Kotamobagu. Gereja ini salah satu aset wisata religi yang kita miliki,” kata Kepala Disparbud Kotamobagu, Agung Adati. (mg1/zha)