KOTAMOBAGU– Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) setiap tahun menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk pemeliharaan dan perbaikan ruas jalan kota dan provinsi. Sayangnya hampir di semua kelurahan/desa di Kotamobagu, badan jalan yang telah diperbaiki malah sudah terlihat berlubang lagi.
Ukurannya lubang pun cukup besar. Itu bukan disebabkan kualitas proyek yang tidak baik melainkan ulah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang hampir setiap saat melakukan penggalian untuk perbaikan pipa bocor.
Letak pipa utama milik PDAM tersebut rata- rata berada di tengah badan jalan dan sudah berumur puluhan tahun. Seharusnya sudah dipikirkan untuk diperbarui agar tidak semakin merugikan Pemkot Kotamobagu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotamobagu, Sande Dodo, beberapa waktu lalu mengaku sedih melihat badan jalan yang sudah mulus dengan aspal hotmix mendadak rusak karena galian dari PDAM.
“Nah, pipa bocor itulah yang mengakibatkan kerusakan jalan. Karena air terus meluber dan itu bikin lubang menganga atau membesar karena lapiasan aspal jadi rusak,” ujar Sande.
Kano, salah satu warga Kotamobagu mengatakan, seharusnya PDAM ikut bertanggungjawab atas kerusakan badan jalan yang diakibatkan kebocoran pipa milik mereka.
“Saya sering lihat hampir di semua kelurahan, meski jalan baru diperbaiki tahun lalu kini kondisinya sudah mulai berlubang lagi akibat galian PDAM Bolmong,” ucapnya.
Dia pun menyarankan agar jaringan air dari pipa PDAM Bolmong baiknya ditutup saja di Kotamobagu jika setiap saat hanya membuat kerusakan dan merugikan Pemkot Kotamobagu.
“Sekarang kan sudah ada jaringan air minum milik Pemkot kotamobagu. Sebaiknya itu dimaksimalkan. Pipanya juga saya lihat semuanya ada di pinggir jalan,” pungkasnya.
Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan upaya meminta tanggapan Direktur PDAM Bolmong Iwan Paputungan terkait dengan masalah ini masih terus dilakukan. (zha)