KOTAMOBAGU- Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu selain fokus menangani stunting, juga memberi perhatian serius terhadap pencegahan hingga penanganan kasus gizi buruk.
Dan itu berhasil dilakukan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu mencatat, jika tahun 2018 lalu terdapat empat kasus gizi buruk, maka tahun 2019 ini Kotamobagu sudah tidak ada lagi kasus gizi buruk.
“Kita berharap sampai akhir tahun tidak ada kasus (gizi buruk),” kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Aryani Potabuga, Jumat (1/11/2019).
Aryani menjelaskan, kasus gizi buruk dan stunting pada umumnya memiliki kesamaan yakni karena pola asuh anak yang tidak maksimal.
Dia juga mengimbau ibu-ibu rajin membawa balitanya ke Posyandu agar terkontrol pertumbuhan anak.
“Selain itu anak harus diberika makan cukup gizinya. Kalau itu dilakukan, tidak akan terjadi kasus,” katanya. (mg2/bto)