KOTAMOBAGU– Kurangnya pasokan cabai ke Kotamobagu membuat harga kebutuhan rumah tanggga tersebut mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Sudah hampir sepekan harga cabai bermain di kisaran Rp100-105 ribu per kilogram. Itu terjadi di semua pasar yang ada di daerah ini.
“Pengambilan kami juga mahal. Kalau bukan Rp90 ribu, ya Rp95 ribu. Untungnya tipis juga. Makanya kami jual di harga Rp100-105 ribu per kilogram,” ungkap Neneng Mokodompit, pedagang cabai di Pasar 23 Maret, Kamis (17/10/2019).
“Biasanya cabai dari petani di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) banyak yang masuk. Begitu juga dari Gorontalo dan Makassar. Tapi ini sedikit sekali, dan sudah dapatnya,” ucapnya lagi.
Berbeda dengan harga cabai, harga tomat malah terjun bebas di kisaran Rp3.500-4.000 per kilogram.
Menanggapi tingginya harga cabai, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM mengaku imbas dari kurangnya pasokan.
“Kami akan terus memantau perkembangan harga semua komoditi. Sejauh ini baru cabai yang harganya tinggi,” kata Kepala Disdagkop dan UKM, Herman Aray. (mg2/bto)