
KOTAMOBAGU– Memasuki usia ke-10 tahun, Kota Kotamobagu yang dibentuk berdasarkan undang-undang, nomor 4 tahun 2007, sebagai daerah otonom baru di daerah Provinsi Sulut, tidak lepas dari peran leluhur dan tokoh pejuang pembentukan daerah tersebut.
Walikota Tatong Bara menyampaikan, agar perjuangan yang dilakukan tersebut, harus dimaknai dan dihormati setinggi-tingginya.
“Mari kita sama-sama doakan para leluhur dan pejuang daerah yangbtelah gugur mendahului kita. Penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kita berikan atas apa yang sudah diberikan dengan darah dan keringat mereka untuk menggapai cita-cita daerah yang makmur dan maju serta sejahtera masyarakatnya,” kata Tatong saat memberikan sambutan pada upacara HUT Kotamobagu ke-10 di Lapangan Boki Hotinimbang, Selasa (23/5).
Ia berpesan, dalam pelaksanaan pembangunan, harus saling gotong royong senagaiamana yang menjadi moto leluhur, mototabian, mototanoban bo mototompiaan.
“Jangan memandang pangkat, derajat, warna, ras maupun agama dalam ikatan persaudaraan kita di daerah ini. Sebab, dengan persatuan kita semua, apa yang kita impikan, daerahperekonomian,serta masyarakat yang sejahtera, rukun dan damai bisa tercapai,” ujarnya. (rez)