
BOLMONG – Salah satu wartawan di Bolaang Mongondow Raya, Gunadi Mondo, yang juga berstatus Anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat, nyaris saja tewas setelah dikeroyok oleh 4 lelaki yang diduga Aparat Keamanan, mendapat perhatian serius dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI telah memerintahkan kepada jajaran TNI Kodim 1303 Bolmong, untuk melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan yang menimpa Gunadi selaku Sekretaris PWI Daerah Kotamobagu dan Bolmong di Provinsi Sulawesi Utara. “Sudah ada perintah dari Panglima TNI untuk melakukan penyelidikan agar kasus ini menjadi terang. Penyelidikan sedang kami lakukan dan secepatnya hasilnya akan dilaporkan,” tegas Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf Sampang Sihotang didampingi oleh Komandan Unit Lettu Inf Felix Kaunang.
Dandim 1303 Bolmong menegaskan, dalam penyelidikan nanti jika ada anggota TNI yang terlibat, maka akan ditindak tegas. “Kami konsisten dan terbuka jika benar ada anggota yang terlibat dalam kasus itu. Namun sampai saat ini, hasil penyelidikan dan laporan, belum ditemukan ada anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan itu,” terang Letkol Inf Sampang Sihotang, kepada wartawan memberikan konfirmasi via seluler, malam pukul 20:30 Wita, Sabtu (29/04/2017).
Namun demikian, penyelidikan akan terus dilakukan oleh TNI agar kasus ini menjadi terang benderang, dan bisa diketahui pasti, oknum petugas yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban, Gunadi Mondo.
Diketahui, Gunadi Mondo yang juga adalah Pemimpin Redaksi salah satu media massa, dikeroyok oleh 4 pria bertubuh tegap yang diduga kuat adalah aparat keamanan.
Gunadi dikeroyok hingga mengalami luka sobek di kepala, mengeluarkan darah segar dari mulut dan hidung. Pengeroyokan dilakukan di halaman rumahnya sendiri.
Korban sebelumnya menyebutkan, dirinya dianiaya setelah ditanya oleh 4 oknum aparat kalau dirinya petugas. Setelah menjawab berulang bukan petugas, Gun hendak mengambil dompetnya untuk mengeluarkan Kartu Pers agar meyakinkan bahwa dirinya bukan petugas, namun langsung dihajar oleh keempat oknum petugas itu. (ahr)